Berebut Paling Shaleh: Penguatan Identitas Ulama di Era Milenial

Authors

  • Abu Bakar, MS Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. Jalan Raya Pekanbaru - Sungai Pagar, Rimba Panjang, Pekanbaru, Riau
  • Imam Hanafi Institute for Southeast Asia Islamic Studies (ISAIS) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. Jalan Raya Pekanbaru - Sungai Pagar, Rimba Panjang, Pekanbaru, Riau

DOI:

https://doi.org/10.30631/kontekstualita.v34i02.39

Keywords:

ulama, digitalisasi

Abstract

Ulama menduduki posisi penting dalam masyarakat Islam. Ulama tidak hanya sebagai figur ilmuan yang menguasai dan memahami ajaran-ajaran agama, tetapi juga sebagai penggerak, motivator dan dinamisator masyarakat ke arah pengembangan dan pembangunan umat. Perilaku ulama selalu menjadi teladan dan panutan. Ucapan ulama selalu menjadi pegangan dan pedoman. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang mengglobal, maka semua orang bisa berbicara sebagai ulama.seakan telah meruntuhkan dinding-dinding pembatas dan menjadikannya sebagai sekat liberasi informasi. Kondisi ini, telah membawa masyarakat muslim Indonesia ke dalam dua tipologi ulama, Pertama, ulama selebritis, dan yang kedua, ulama tradisional.

Downloads

Published

2018-03-10

Issue

Section

Articles