LOCAL WISDOM VALUES IN TYPICAL DAYAK FOOD IN THE BATEE MEUCANANG VILLAGE COMMUNITY, LABUHANHAJI BARAT DISTRICT, SOUTH ACEH REGENCY

Authors

  • Widia Nabila Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala
  • Daska Azis Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala
  • Ruliani Ruliani Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala
  • Ahmad Nubli Gadeng Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala
  • M. Hafizul Furqan Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
  • Ade Fitria Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

DOI:

https://doi.org/10.30631/7bsnj333

Keywords:

Nilai, Kearifan Lokal, Makanan Khas, Dayak-dayak, Masyarakat

Abstract

This study aims to examine the local wisdom values ​​contained in the traditional food dayak-dayak in the community of Gampong Batee Meucanang, Labuhanhaji Barat District, South Aceh Regency. Dayak-dayak is a traditional food inherited from ancestors that has strong cultural values ​​and is still preserved to this day, especially in death rituals. This study uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques in the form of observation, in-depth interviews, and documentation. Data analysis was carried out through the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study show that dayak-dayak not only functions as traditional food, but also as a symbol of respect for the deceased, especially in the tradition of cooking it on the third day after the funeral. The local wisdom values ​​contained in this food include the values ​​of togetherness, honor, and concern, which are reflected in the active participation of the community, especially women, in the process of making it. This research contributes to the development of science, especially in the study of cultural anthropology and the preservation of intangible cultural heritage, and becomes an important reference in understanding the dynamics of social values ​​in the culinary practices of local communities.

 

References

Anggito, A,. Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. CV Jejak.

Aprianti, P. (2023). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pewarisan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pembuatan Kue Tradisional Di Pekon Sumur Jaya Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG).

Arsyalizi, F. V. (2020). Upaya Melestarikan Kue Papais Sebagai Kue Tradisional Khas Cirebon. Culinaria, 2(1).

Bungin, B. (2004). Metode Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Rajawali.

Cristy, S. N., & Chunliu, L. (2024). Makanan Tradisional Batak Toba: Kajian Metabahasa Semantik Alami. Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, 14(1), 411-425.

Dewi, Kumala. (2011). Kearifan Lokal Makanan Tradisional Rekontruksi Naskah dan Fungsinya dalam Masyarakat. Vol:1, Nol:1.

Ifazli. (2016). Tradisi Kenduri Apam Desa Keumumu Seberang Kecamatan Labuhanhaji Timur. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

Ischak, I, W. (2019). Modul Riset Keperawatan. Poltekkes Kemenkes Gorontalo.Kistanto, N, H. (2012). Pencapaian Profesionalise Guru Melalui Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal. Seminar Nasional Universitas Muria Kudus, Kudus.

Maisyarah, S. (2024). Tradisi Menyiapkan Hidangan Ketika Orang Meninggal Dunia (Kajian Living Hadis Terhadap Tradisi Di Masyarakat Desa Paya Ketenggar Dan Desa Bagok Panah Sa). SHAHIH (Jurnal Ilmu Kewahyuan), 6(2), 159-176.

Miles, M, H., Huberman, A., & Saldadna, J. (2014). Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook (3rd ed). SAGE Publication.

Prasetyo, D,. Irwansyah. (2020). Memahami Masyarakat dan Perspektifnya. Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial.Vol: 1, No: 1.

Priskilla,. Ritzky, K.M.R.B. (2015). Persepsi Terhadap Makanan Tradisional Jawa Timur: Studi Awal Terhadap Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta. Jurnal Kinerja. Vol:18, Nol:2. Hlm. 112-115.

Rinawati, T. (2017). Peranan Srabi Sebagai Makanan Khas untuk Mepertahankan Nilai Kearifan Lokal. Jurnal Dinamika Budaya. Vol:19, Nol:2.

Saputra, F, A. (2024). Nilai-nilai Budaya pada Masyarakat Betawi Dilihat dari Makanan Khas Tradisional. Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah. Vol:9, Nol:1.

Saputra, P. (2023). Kearifan Lokal Pembuatan Makanan Tradisional Mengalo Mesik Masyarakat Suku Sakai Desa Rantau Bertuah Kecamatan Minas Kabupaten Siak (Doctoral dissertation, Universitas Lancang Kuning).

Satimin, S., Ismail, I., & Marhayati, N. (2021). Nilai-Nilai Filosofis Upacara Hari Kematian Dalam Tradisi Jawa Ditinjau Dari Perspektif Sosial. DAWUH: Islamic Communication Journal, 2(2), 61-68.

Simanullang, L. S., Septiani, A., & Nadilla, N. (2022, November). Kajian Makanan Tradisional Khas Suku Batak Toba Lapet Sebagai Bentuk Pendekatan Budaya Dan Kearifan Lokal Pada Pembelajaran Biologi. In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 10, pp. 113-121).

Susilo, F. (2015). Fragmentasi Manusia dalam Kultur Makan Masa Kini. Jurnal Melintas an Internasional jurnal or Phylosopy an religion, 31(2), 201-219.

Syamsudin, M. (2022). Tradisi Kematian Di Lembata NTT Perspektif Hukum Islam (Bachelor's thesis, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Walidin, W., Saifullah,. Tabrani. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif & Ground.

Wiediharto, V. T. (2020). Nilai Kearifan Lokal Tradisi Suran. Universitas Negeri Malang.

Wijayanto. (2002). Tradisi Upacara kKematian Dalam Kejawen Urip Sejati di Desa Jeruk Wudel Kecamatan Girisubo Kabupaten Gunung Kidul. Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Published

2025-07-17

Similar Articles

1-10 of 18

You may also start an advanced similarity search for this article.