Kajian Spasial Temporal Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah

Abstrak

Berbagai pendekatan dilakukan untuk mengkaji bagaimana kemiskinan ini tumbuh dan berkembang yang kemudian dibarengi dengan pencarian solusi serta strategi yang tepat untuk mengatasinya. Kemiskinan dalam perspektif spasial dapat memberikan gambaran tersendiri bagaimana kondisi wilayah sebagai tempat masyarakat bermukim dapat menjadi sebab-akibat dari keberadaan masyarakat miskin. Penelitian ini dilakukan pada Provinsi Jawa Tengah dengan unit analisis di tingkat kabupaten/kota pada tiga titik tahun yaitu 2012, 2017 dan 2022. Analisis yang digunakan2 yaitu indeks moran dan Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA). Hasil penelitian menemukan bahwa kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan analisis Indeks moran, nilai I di tahun 2012, 2017, dan 2022 secara berturut-turut yaitu 0,258, 0,303 dan 0,229. Nilai Indeks di tiga titik tahun tersebut bernilai positif sehingga disimpulkan bahwa keterkaitannya membentuk pola berkelompok (clustered) meskipun kekuatannya keterkaitannya cukup lemah. Kemudian Hasil pada tiga titik tahun tersebut menunjukkan kesamaan yaitu terdapat enam kabupaten yang menjadi hotspot kemiskinan di Jawa Tengah yang didasarkan data persentase penduduk miskin. Enam kabupaten tersebut di antaranya Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen dan Purworejo. Artinya kemiskinan di semua wilayah ini tergolong tinggi dan begitu pun di wilayah sekitarnya.