Keseimbangan Dzahir dan Batin dalam Menghadapi Covid-19 Perspektif Al-Qur`an: Pendekatan Tafsir Maqāsidi
DOI:
https://doi.org/10.30631/jseais.v2i2.1592Keywords:
Keywords: Keseimbangan dzahir batin dalam al-Qur`an, Covid-19, Tafsir MaqāsidiAbstract
Abstrak
Terjadinya Covid-19 memberikan dampak positif dan negatif dalam kehidupan masyarakat. Mengatasi dampak negatif Covid-19 penting dilakukan secara dzahir dan batin. Namun sebagian orang terlihat mengabaikan usaha dzahir, seperti menolak memakai masker. Pentingnya usaha dzahir dan batin dalam mengadapi musibah telah diisyaratkan oleh al-Qur`an, seperti (QS. 13: 11), (QS. 2: 153). Namun demikian penelitian yang ada belum terlihat fokus menelaah perspekti al-Qur`an dalam menghadapi Covid-19 secara dzahir dan batin. Sejalan dengan itu penelitian ini bertujuan untuk melengkapi penelitian terdahulu terkait respon al-Qur`an dalam menghadapi Covid-19 secara dzohir dan batin dengan menggunakan pendekatan tafsir maqāá¹£id milik Abdul Mustaqim. Ternyata al-Qur`an menawarkan solusi keseimbangan antara usaha dzohir dan batin dalam menghadapi bencana, termasuk Covid-19. Usaha yang disarankan al-Qur`an setidaknya terbagi menjadi delapan, yaitu; hifdz aql dan hifdz al-nafs dengan menjaga ketenangan jiwa dan berpikir optimis. Ḥifdz al-dīn dengan mendekatkan diri kepada Allah. Ḥifdz al-nafs dengan cara saling membantu dan merencanakan perencanaan penangan bencana. Ḥifdz al-‘aql dengan cara mengikuti saran ahli. Sedangkan introfeksi sekaligus memperbaiki diri memiliki dua sisi, jika introfeksi sekaligus memperbaiki diri dari kesalahan kepada Allah termasuk dalam kategori hifdz al-dīn. Sedangkan introfeksi sekaligus memperbaiki diri diri hal yang berkaitan dengan alam atau lingkungan termasuk kategori hifdz al-bi'ah (merawat lingkungan).

