PAJANGAN AYAT AL-QUR’AN DI RUMAH MASYARAKAT DESA BAKUNG PROVINSI JAMBI
(Studi Living Qur’an)
DOI:
https://doi.org/10.30631/atb.v5i2.108Keywords:
Living Qur’an, Al-Qur’an, Pemajangan Ayat.Abstract
Tulisan ini dilatarbelakangi oleh realitas kehidupan masyarakat yang sangat perlu diperhatikan, mengenai pemahaman masyarakat di Desa Bakung Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi Mengenai Pajangan Ayat Al-Qur’an di Rumah Masyarakat Desa Bakung. Pada Pemajangan Ayat ini juga sebagai sarana selalu mengingat kepada Allah SWT; dan memanjatkan rasa syukur. Fokus pembahasan dari tulisan ini terkait apa yang melatar belakangi pemajangan ayat Al-Qur’an di Rumah dan landasan dari pemajangan ayat Al-Qur’an serta bagaimana pandangan masyarakat terhadap pemajangan ayat Al-Qur’an di Desa Bakung Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Dengan objek penelitian seperti rumah masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat setempat untuk mengambil data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Landasan dari pemajangan ayat Al-Qur’an ini sebagai pengingat kepada Allah dan selalu meinta perlindungan dari gangguan jin dan setan sehingga menjadikan tempat huni yang nyaman untuk ditinggali. Dalam penelitian ini penulis menghimpun ayat-ayat Al-Qur’an yang menjadi pajangan diantaranya Lafadz Allah;Lafadz Muhammad; Lafadz Basmalah; Q.S. al-Fatihah; Q.S. al-Baqarah:255; Q.S. Yasin; Q.S. al-Ikhlas; Q.S al-Falaq, dan Q.S an-Nas. Serta pemahaman masyarakat terhadap pemajangan ayat Al-Qur’an bahwasanya mereka berkeyakinan ketika memajang ayat-ayat Al-Qur’an dirumah maka mendapat perlindungan dari hal-hal gaib serta mendapat keberkahan, selain itu ada sebagian masyarakat yang tidak memahami makna dari pajangan ayat tersebut dan hanya sebagai hiasan sebuah ruangan agar terlihat Islami. Akan tetapi sebagian masyarakat yang memahami makna dari pajangan ayat Al-Qur’an yang telah dipajang tersebut digunakan sebagai sarana berdzikir.










