PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MAKNA AYAT-AYAT AL-QUR’AN DALAM SENI KALIGRAFI DI DESA SUNGAI ABANG, KABUPATEN SAROLANGUN JAMBI
(Kajian Living Qur’an)
DOI:
https://doi.org/10.30631/atb.v5i2.107Keywords:
Living Qur’an, Seni Kaligrafi, surah Yasin dan ayat Kursi.Abstract
Penelitian ini fokus pada persepsi masyarakat terhadap makan ayat-ayat al-Qur’an dalam seni kaligrafi di desa Sungai Abang kabupaten Sarolangun Jambi. Berangkat dari hal inilah perlu untuk mengetahui al-Qur’an dan seni kaligrafi dalam prespektif fenomenologi, lalu bagaimana al-Qur’an mampu menjadi kekuatan tersendiri dalam perilaku kehidupan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui landasan pemasangan kaligrafi, mengetahui ayat-ayat dan jenis-jenis kaligrafi yang dipajang di dalam rumah, dan mengetahui persepsi masyarakat terhadap fenomena pemasangan kaligrafi. Adapun dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat analisis deskriftif dengan menggunakan pendekatan Living Qur’an yang berparadigma fenomenologi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tehnik wawancara secara langsung ke lapangan. Adapun data menggunakan tehnik wawancara, Dokumentasi dan Observasi, kemudian dipahami dan dipelajari sesuai dengan bentuk teks narasi yang menyeluruh. Dari hasil penelitian ini mendapatkan bahwa landasan pemasangan kaligrafi berasal Hadis Nabi tentang keindahan, kaidah ushul fiqh, al-Qur’an surah Yasin ayat 65. Adapun ayat-ayat dan jenis-jenis kaligrafi yang dipajang di dinding rumah masyarakat Sungai Abang yaitu surah Yasin dan ayat Kursi dan jenis-jenis yang digunakan terdiri dari 3 jenis yaitu Tsulus, Naskhi dan Diwani. Masyarakat memahami dan meyakini bahwa kaligrafi al-Qur’an tersebut sebagai pelindung, media spiritual, media zikir, media motivasi, sebagai hiasan dan sarana keberkahan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Andre Septian

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.










