RISET LIVING QUR’AN PADA TRADISI PEMBACAAN TALQIN MAYAT DI DESA RANTAU LIMAU KAPAS KECAMATAN TIANG PUMPUNG KABUPATEN MERANGIN

Authors

  • Tatik Karmila UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

DOI:

https://doi.org/10.30631/atb.v5i1.106

Keywords:

Living Qur‟an, Tradisi, Talqin Mayat.

Abstract

Penelitian ini diangkat dari sebuah fenomena yang ada di tengah-tengah masyarakat, dalam hal ini adalah fenomena Tradisi Pembacaan Talqin Mayat. Hal ini dijadikan sarana untuk mendo’akan mayat agar bisa menjawab pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir, yang dibacakan setiap saat ketika salah seorang muslim meninggal dunia. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang dasar tradisi talqin serta bagaimana prosesi dan pemahaman masyarakat terhadap tradisi tersebut di Desa Rantau Limau Kapas. Adapun metode dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif (Field research) serta penelitian kepustakaan (Library research). Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan Living Qur‟an berparadigma fenomenologi, oleh karena itu penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data, dokumentasi, observasi, dan wawancara. Hasilnya penulis menemukan bahwa fenomena pembacaan talqin mayat ini di   dasari   oleh   QS. Adh-Dha>riya>t:55   dan   QS.   Ibra>hi>m:   27.   Adapun   prosesi pembacaan talqin mayat di Desa Rantau Limau Kapas ialah pentalqin duduk di samping   kuburan   mayat,   dengan   membaca   istighfa>r,   bertawassul,   membaca ta‘a>wu>dh   serta   basmalah   dan   dilanjutkan   dengan   membaca   lafadh   talqin. Pemahaman dari masyarakat Desa Rantau Limau Kapas mengenai fenomena ini ialah bahwa talqin mayat ini berbicara tentang semua aspek, baik ditinjau dari sisi dunia maupun sisi akhirat. Menurut masyarakat bahwa membaca talqin bagi mayat merupakan salah satu bentuk amal baik yang harus dilestarikan

Published

2025-09-13

How to Cite

RISET LIVING QUR’AN PADA TRADISI PEMBACAAN TALQIN MAYAT DI DESA RANTAU LIMAU KAPAS KECAMATAN TIANG PUMPUNG KABUPATEN MERANGIN. (2025). At-Tibyan, 5(1), 77-90. https://doi.org/10.30631/atb.v5i1.106