AIR HUJAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF TAFSIR IBNU KATSIR DAN TAFSIR M QURAISH SHIHAB)

Authors

  • M Ilyah Habibullah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30631/jg2qn880

Keywords:

Air Hujan, Tafsir, Muqaran, Ibn Katsir, Al-Misbah

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang penafsiran air hujan dalam dua perbandingan tafsir yakni Ibnu Katsir dan al-Misbah. Kedua tafsir ini dipilih untuk melihat perbandingan bagaimana air hujan dipahami dalam konteks dua corak penafsiran yang berbeda. Pendekatan pada penelitian yang peneliti gunakan yaitu penelitian kepustakaaan (Library Research). Untuk menganalisis kajian tersebut tulisan ini menggunakan pendekatan tafsir muqaran atau perbandingan. Metode muqarran digunakan pada pembahasan ayat-ayat Al-Qur’an yang memiliki kesamaan redaksi namun berbicara tentang topik yang berbeda atau sebaliknya. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kedua tafsir sepakat bahwa air hujan dipandang sebagai rahmat atau anugerah, karena dianggap bermanfaat oleh seluruh makhluk yang ada di muka bumi, hujan dianggap dianggap azab dikarenakan Allah menahan turunnya air hujan selama beberapa waktu, lalu Allah juga menurunkan hujan bersamaan dengan turunnya petir yang dahsyat dan angin kencang yang dapat merusak bumi. Air hujan bermakna sebagai fenomena alam disebabkan turunnya sebagai suatu proses turunnya air dari langit ke bumi. Menariknya ada perbedaan dari keduanya bahwa Ibnu Katsir menjelaskan dimulai dari mengumpulkan ayat yang berkaitan dengan hujan, disertakan dengan hadis tentang hujan, mengutip ijtihad para sahabat Nabi, dan juga mengutip pendapat para tabiin tentang hujan itu sendiri. Sedangkan M. Quraish Shihab mengawali dengan menerangkan dari pendekatan bahasa, lalu ia menjelaskan secara berurutan ayat-ayat berhubungan dengan fungsi hujan sebagai berkah, hujan sebagai musibah, serta hujan sebagai fenomena alam.

References

Al-Farmawi, Abdul Hayy. Metode Tafsir Maudhu’i, Diterjemahkan Dari Buku Aslinya Yang Berjudul “Al-Bidayah Fi Al-Tafsir Al-Maudhu’i: Dirasah Manhajiah Mawdhu’iyah” Oleh Suryan A. Jamrah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an Dan Tafsirnya Jilid IX. Jakarta: Lentera Abadi, 2010.

Hamid, Syamsul Rijal. Buku Pintar Ayat-Ayat Al-Qur’an Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2014.

Hartono. Geografi 1 Jelajah Bumi Dan Alam Semesta. Jakarta: Citra Praya, 2009.

Heryani, Evi. Fenomena Hujan Dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif Kitab Tafsir Al-Azhar Dan Al-Misbah). Rejang Lebong: Program Studi Ilmu Al-Qur’an Tafsir IAIN Curup, 2019.

HK, Bayong Tjasyono. Mikrofisika Awan Dan Hujan. Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 2012.

———. Mikrofisika Awan Dan Hujan Cet II (PERS ITB, 2012), 7. PERS ITB, 2012.

Ibnu Katsir terj. Abdul Ghafar, Abdurahman mu’thi. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 9. Bogor: Pustaka Iman Asy-Syafi’I, 2004.

Ibnu Katsir terj. Abdul Ghafar, Abdurahman Mu’thi. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 4. Bogor: Pustaka Iman Asy-Syafi’I, 2004.

Imaduddin et. Al. Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Pustaka Imam Syafi’I, 2004.

Jamaluddin, Miri. Tafsir Al-Adzim Ibn Katsir (Studi Tentang Sumber, Metode Dan Corak Penafsirrannya). Vol. 3 No. Jurnal Mutawatir, 2013.

Rahman, Afzalur. Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PT. Rimeka Cipta, 1992.

Sani, Ridwan Abdullah. Sains Berbasis Al-Qur’an Edisi II Cet I. Jakarta: Bumi Aksara, 2015.

Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, Dan Keserasian Al-Qur’an Jilid 5. Tangerang: PT Lentera Hati, 2017.

———. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, Dan Keserasian Al-Qur’an Jilid 8. Tangerang: PT. Lentera Hati, 2016.

———. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Syabibi, M. Ridho. Metodologi Ilmu Da’wah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Syarief, Robert J. Kodoatie dan Roestam. Tata Ruang Air. Yogyakarta: ANDI, 2010.

Tim Penerjemah dan Penafsiran Al-Qur’an. Al-Qur’an Dan Terjemahannya. Jakarta: Departemen Agama RI, 1985.

Downloads

Published

2025-06-01

How to Cite

AIR HUJAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF TAFSIR IBNU KATSIR DAN TAFSIR M QURAISH SHIHAB). (2025). At-Tibyan, 3(2), 146-162. https://doi.org/10.30631/jg2qn880