This is an outdated version published on 2024-06-28. Read the most recent version.

Kemukjizatan Al-Qur'an Perspektif Muhammad Quraish Shihab

Authors

  • Abdul Basit UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Siti Sanah Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

DOI:

https://doi.org/10.30631/qudwahquraniyah.v2i1.2239

Keywords:

Al-Qur'an, Mukjizat, Muhammad Quraish Shihab

Abstract

Al-Qur'an sebagai panduan hidup umat manusia selain kemukjizatan berupa keasliannya yang dijamin langsung oleh Allah Swt. Terdapat kemukjizatan lain utamanya menyangkut substansinya. Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan dan pendekatan deskriptif kualittaif, dipaparkan bahwa kemukjizatan al-Qur'an perspektif Muhammad Quraish Shihab menyangkut hukum (menjelaskan hukum yang sifatnya pembebanan (taklifiy), melalui penerapan tentang larangan, manfaat, madarat, perintah, dan hukum-hukum yang lainnya yang kemudian menjadi hukum pokok dan cabang dalam ilmu fikih atau bahkan menjadi hukum moral sampai hukum ketatanegaraan), ilmu pengetahuan (menyangkut astronomi, geologi, pertanian dan lain sebagainya) dan Sejarah (kisah masa lampau yang terbukti dengan peninggalan-peninggalannya) atau berita gaib (kejadian masa mendatang yang perlahan sedikit demi sedikit dijumpai kebenarannya). Terdapat 2 kategori mukjizat yaitu mukjizat indrawi (hissiyyah) dan mukjizat rasional (‘aqliyyah). Adapun al-Qur'an sendiri yaitu termasuk mukjizat rasional (‘aqliyyah) yaitu mukjizat yang lebih banyak ditopang oleh kemampuan intelektual yang rasional. Selain keistimewaan padanya diyakini sebagai mukjizat yang kapanpun tidak akan ada yang mampu menandingi, al-Qur'an sebagai mukjizat Nabi Muhammad Saw. atas umatnya juga dapat dilihat dari segi keajaiban ilmiah yang rasional dan oleh karena itulah mukjizat al-Qur'an ini bisa abadi sampai hari kiamat dan atau kandungan kitab suci ini relevan sepanjang zaman, dan manfaatnya menembus ruang dan waktu.

Published

2024-06-28

Versions

Issue

Section

Articles