Kemukjizatan Al-Qur'an Perspektif Muhammad Quraish Shihab
DOI:
https://doi.org/10.30631/qudwahquraniyah.v2i1.2239Keywords:
Al-Qur'an, Mukjizat, Muhammad Quraish ShihabAbstract
Al-Qur'an sebagai panduan hidup umat manusia selain kemukjizatan berupa keasliannya yang dijamin langsung oleh Allah Swt. Terdapat kemukjizatan lain utamanya menyangkut substansinya. Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan dan pendekatan deskriptif kualittaif, dipaparkan bahwa kemukjizatan al-Qur'an perspektif Muhammad Quraish Shihab menyangkut hukum (menjelaskan hukum yang sifatnya pembebanan (taklifiy), melalui penerapan tentang larangan, manfaat, madarat, perintah, dan hukum-hukum yang lainnya yang kemudian menjadi hukum pokok dan cabang dalam ilmu fikih atau bahkan menjadi hukum moral sampai hukum ketatanegaraan), ilmu pengetahuan (menyangkut astronomi, geologi, pertanian dan lain sebagainya) dan Sejarah (kisah masa lampau yang terbukti dengan peninggalan-peninggalannya) atau berita gaib (kejadian masa mendatang yang perlahan sedikit demi sedikit dijumpai kebenarannya). Terdapat 2 kategori mukjizat yaitu mukjizat indrawi (hissiyyah) dan mukjizat rasional (‘aqliyyah). Adapun al-Qur'an sendiri yaitu termasuk mukjizat rasional (‘aqliyyah) yaitu mukjizat yang lebih banyak ditopang oleh kemampuan intelektual yang rasional. Selain keistimewaan padanya diyakini sebagai mukjizat yang kapanpun tidak akan ada yang mampu menandingi, al-Qur'an sebagai mukjizat Nabi Muhammad Saw. atas umatnya juga dapat dilihat dari segi keajaiban ilmiah yang rasional dan oleh karena itulah mukjizat al-Qur'an ini bisa abadi sampai hari kiamat dan atau kandungan kitab suci ini relevan sepanjang zaman, dan manfaatnya menembus ruang dan waktu.
Downloads
Published
Versions
- 2024-07-16 (2)
- 2024-06-28 (1)






