TRADISI AKIKAH DI DESA PASEBAN JAMBI

(KAJIAN LIVING HADIS)

Authors

  • Ihdi Al-Padil UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
  • Abdul Latif UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
  • Ahmad Mustaniruddin UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Abstract

Al-Qur’an  dan hadis banyak memberikan tuntunan mengenai pembinaan tentang anak. Anak tidak hanya bermakna buah hati, pelengkap, atau penyambung menyambung keturunan, anak adalah amanat yang diberikan Allah Swt. Karena itu, kehadiran anak seyogyanya dipersiapkan sebaik mungkin. Dalam Islam, akikah termasuk unsur yang perlu diperhatikan ketika anak lahir, di samping adzan, nama yang baik, mencukur rambut, dan khitan. Akikah juga merupakan  realisasi rasa syukur atas anugerah–sekaligus amanah, dan sebagai upaya untuk menghidupkan sunnah Rasul Saw. Desa Paseban, Koto Ilir, Tebo, Jambi, termasuk desa yang menjadikan akikah sebagai tradisi. Masyarakat tampak antusias ketika ada yang melaksanakan akikah. Oleh karena itu, riset ini dibuat untuk mengetahui dasar pelaksanaan akikah di desa tersebut, proses pelaksanaan, dan pemahaman masyarakat setempat terhadap akikah. Hasil dari riset ini menemukan bahwa kegiatan rutinitas yasinan mingguan di Desa Paseban bisa diganti dengan kegiatan akikah, cara pelaksanaanya tetap sama tetapi menggunakan waktu yang berbeda. Di Desa Paseban prosesi pencukuran/pemotongan rambut umum untuk semua orang yang menghadiri acara syukuran tersebut, sedangkan di daerah Rimbo Bujang yang melakukan pencukuran rambut si bayi hanya dilakukan oleh orang pilihan seperti pegawai syarak, pegawai pemerintahan, dan keluarga si bayi.

Published

31.12.2023

Issue

Section

Articles

How to Cite

TRADISI AKIKAH DI DESA PASEBAN JAMBI : (KAJIAN LIVING HADIS). (2023). Thobaqot: Jurnal Ilmu Hadis, 1(2), 233-253. https://e-journal.lp2m.uinjambi.ac.id/ojp/index.php/tbq/article/view/4590