ISLAM DAN PLURALISME AGAMA

Authors

  • sagap al-munawwar Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS Jambi

DOI:

https://doi.org/10.30631/tjd.v16i2.56

Keywords:

Piagam Madinah, Piagam Jakarta, Pancasila, Pluralisme Agama, Toleransi, Hak Asasi Manusia

Abstract

Artikel ini membahas visi Islam dalam konteks pluralisme agama dengan menjadikan Piagam Madinah sebagai pijakan dasar analisis. Obyek kajiannya adalah visi pluralisme agama di Indonesia yang merujuk kepada Pancasila di mana dahulunya berasal dari konsep Piagam Jakarta. Piagam Madinah yang merupakan sunnah Rasulullah s.a.w. itu pada hakikatnya memuat prinsip-prinsip kehidupan beragama dan bernegara secara generik dan universal. Sementara Piagam Jakarta dalam bentuknya yang utuh merupakan upaya mengejawantahkan kehidupan beragama dan bernegara sesuai konteks ke-Indonesiaan. Oleh karena itu sangat relevan untuk diaktualisasikan kembali. Piagam Madinah yang merupakan sunnah Rasulullah s.a.w. itu pada hakikatnya memuat prinsip-prinsip kehidupan beragama dan bernegara secara generik dan universal.

This article discusses the vision of Islam in the context of religious pluralism by making the Medina Charter as the foundation of his analysis. The object of the study is the vision of religious pluralism in Indonesia which refers to Pancasila where it originally came from the concept of the Jakarta Charter. Medina Charter which is the sunna of the Prophet Muhammad saw. it essentially contains the principles of religious life and state in a generic and universal. Meanwhile, the Jakarta Charter in its intact form is an effort to manifest religious and state life in the context of Indonesia. It is therefore very relevant to re-actualize. Medina Charter which is the sunna of the Prophet s.a.w. it essentially contains the principles of religious life and state in a generic and universal.

References

Azra, Azyumardi. “fenomena Hidayat Nurwahid dan Politik Islam” dalam “Media Indonesia”, (11 Oktober 2004).
Coward, Harold. Pluralisme Tantangan Bagi Agama-Agama, terjemahan dari Pluralism, Challenge to world Religions, (Yogyakarta: Kanisius, 1989).
Dawud, Sunan Abi. Jilid IV, (Mesir: Maktabah Mustafa al-Bab al-Halabi, 1952).
Dean, Thomas. (ed), Religious Pluralism And Truth,(New York: State Univesity of New York Press, 1995).
Effendi, Djohan. "Dialog Antar Agama: Bisakah Melahirkan Teologi Kerukunan?," dalam Agama dan Tantangan Zaman: Pilihan Artikel Prisma 1975-1984 (Jakarta: LP3ES, 1985).
Elmirzanah, Syafa'atun. (dkk), Pluralisme, Konflik dan Perdamaian: Studi Bersama Antar Iman, (Yogyakarta: Interfidei dan The Asia Foundation, 2002).
Husaini, Adian. Fatwa MUI yang Tegas dan Tidak Kontroversial, (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2005).
Ismail, Nur Mahmudi. Jatidiri Partai Keadilan, dalam Sahar L. Hasan (editor, dkk), Memilih Partai Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998).
Kompas 1 Agustus 2005.
Madjid, Nurcholish. Indonesia Kita, (Jakarta: Paramadina, 2004).
------, Kaki Langit Peradaban Islam, (Jakarta: Paramadina, 1997).
Nurwahid, Hidayat. Mengelola Masa Transisi Menuju Masyarakat Madani, (Jakarta: Fikri, 2004).
Ridha, Abu. Karakteristik Politik Islam, (Bandung: Syamil, 2004).
Setiawan, Chandra dan Asep Mulyana. Kebebasan Beragama Atau Berkepercayaan Di Indonesia, (Jakarta: Komnas HAM, 2006).
Syihab, Alwi. Islam Inklusif: Menuju Sikap Terbuka Dalam Beragama, (Bandung: Mizan, 1999).
Shihab, M. Quraish. Wawasan Al-Qur’an, Tafsir Maudu`i atas Berbagai Persoalan Umat, (Bandung: Mizan, 1996).
Tanja, Victor I. Pluralisme Agama dan Problema Sosial, (Jakarta: Cidesindo, 1998).
Thoha, Anis Malik. Tren Pluralisme Agama: Tinjauan Kritis, (Jakarta: Perspektif, 2006).
Wahono, Untung. Penegakkan Syari’at Islam dan Koalisi Partai, (Jakarta : PKS).

Downloads

Published

2018-01-20

How to Cite

ISLAM DAN PLURALISME AGAMA. (2018). TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 16(2), 209-226. https://doi.org/10.30631/tjd.v16i2.56