IMPLEMENTASI AJARAN STOIKISME DALAM MENGATASI KRISIS IDENTITAS PADA REMAJA
Keywords:
Identity Crisis, Stoicism, Teenagers, IdentityAbstract
Krisis identitas merupakan tantangan utama dalam perkembangan psikologis remaja, diperburuk oleh tekanan sosial, pengaruh media digital, dan ketidakpastian tentang masa depan. Kompleksitas kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan, kehilangan arah dalam hidup, dan kepercayaan diri yang rendah. Artikel ini membahas penerapan Stoisisme sebagai pendekatan filosofis untuk membantu remaja mengatasi krisis identitas dan memperkuat ketahanan mental. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas prinsip-prinsip Stoisisme dalam mengurangi gejala kecemasan dan meningkatkan ketahanan pada remaja. Dengan menggunakan metode kualitatif berbasis literatur, data dianalisis menggunakan teknik analisis konten untuk mengidentifikasi tema-tema utama yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip-prinsip Stoisisme, seperti dikotomi kontrol, amor fati, dan disiplin diri, mampu memperkuat keterampilan regulasi emosi, membangun kepercayaan diri, dan meningkatkan ketahanan terhadap pengaruh lingkungan yang negatif, terutama media sosial. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Stoisisme dalam strategi pengembangan mental remaja yang lebih kontekstual dan adaptif terhadap tantangan kompleks era kontemporer.












