Simbolisasi Anjing dalam Al-Qur'an: Pendekatan Semiotika Triadik
DOI:
https://doi.org/10.30631/qudwahquraniyah.v2i2.2452Keywords:
Anjing, Simbolisasi, Semiotika triadikAbstract
Simbolisasi anjing dalam al-Qur'an tidak hanya memiliki satu makna tapi ada beberapa makna. Kata anjing juga sering digunakan dalam masyarakat Indonesia dalam mengekspresikan berbagai emosi khususnya di kalangan milenial dan gen Z. Dengan demikian kajian ini bertujuan untuk mengetahui simbolisasi makna anjing dalam al-Qur'an menggunakan teori semiotika Charles S. Pierce. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research, yaitu pengumpulan data dari sumber-sumber teks yang relevan dengan topik penelitian ini. Penelitian ini menyelidiki Al-Qur'an sebagai sumber primer dan berbagai artikel jurnal, buku, serta sumber-sumber akademik lainnya yang berkaitan dengan tema penelitian sebagai sumber sekunder. Hasil dari penelitian ini adalah menemukan simbol anjing dalam al-Qur'an yaitu dalam QS. Al-Ma'idah/5 ayat 4 yang bermakna sebagai hewan pemburu, sedangkan dalam QS. Al-A'raf/7 ayat 176 digambarkan manusia yang memiliki sifat anjing yaitu yang senantiasa mengikuti hawa nafsunya dan orang yang menyimpang dari ayat-ayat Allah. Dari analisis tersebut kata Kalb menjadi [R1], objeknya yaitu kata mukallibin (anjing) [O1] pada QS. Al-Maidah ayat 4, kemudian diinterpretasikan sebagai hewan pemburu. Selanjutnya [R2] yaitu Kalb, objeknya berbeda dengan yang pertama yaitu al-Kalb (anjing) pada QS. Al-A'raf ayat 176 [O2], diinterpretasikan sebagai orang yang menyimpang [I2]. Simbolisasi anjing ini juga akan terus berkembang ketika menggunakan teori semiotika Charles S. Pierce, karena teori ini memiliki interpretant yang tidak berkesudahan selama topik yang diangkat sama dengan penelitian sebelumnya dan memiliki data yang real.






