Sarkasme dalam Literatur Tafsir

Authors

  • Mohamad Sukri Tuah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi
  • Moh. Yusuf UIN Sultan Thaha Saifuddin, Jambi
  • Nurfadliyati Nurfadliyati UIN Sultan Thaha Saifuddin, Jambi

DOI:

https://doi.org/10.30631/qudwahquraniyah.v1i2.2040

Keywords:

Literatur Tafsir, Sarkasme, Modern

Abstract

Penggunaan teknologi modern, yaitu internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia. Bahkan di waktu pandemi Covid-19, jumlah pengunaan media sosial menunjukkan peningkatan yang signifikan dan mengakibatkan penggunaan bahasa-bahasa sarkasme dalam kalangan pengguna media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan lain-lain tidak lagi terhindarkan. Riset yang dilakukan oleh microsoft tentang Digital Civility Index (DCI) pada tahun 2020 telah menunjukkan statistik tingkat kesopanan di Indonesia menempati urutan terbawah di Asia Tenggara dan menunjukan bahwa sarkasme telah memberikan dampak negatif terhadap masyarakat dan peradaban manusia terutamnya kepada akhlak umat Islam itu sendiri. Dengan demikian, kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sarkasme dalam pandangan ahli tafsir. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah (library research) dalam tehnis deskriptif bagi menentukan fakta untuk mengenal fenomena-fenomena serta gambaran objek secara jelas. Penelitian ini menunjukkan pemaknaan sarkasme kepada penggunaan kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain. Hal ini dibuktikan dengan penfasiran Buya Hamka bahwa mengejek, memperolok dan dan memandang rendah orang lain adalah karena sifat manusia yang merasa dirinya serba lengkap, tinggi dan cukup. Pandangan ini dikuatkan lagi dengan temuan dari bentuk-bentuk sarkasme seperti Al-Sukhriyyah, Istihza dan Tajassus.

Downloads

Published

2023-12-28