PENGUATAN LITERASI BERBASIS DIGITAL PADA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MENJAWAB TANTANGAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Authors

  • Muhammad Fauzan Manajemen Pendidikan Islam, Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
  • Muhammad Amin Manajemen Pendidikan Islam, Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
  • Mila Ahroza Manajemen Pendidikan Islam, Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
  • Misliawati Misliawati Manajemen Pendidikan Islam, Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Keywords:

Literasi berbasis digital, Guru MI, Era evolusi industri 4.0

Abstract

Kemajuan teknologi di era abad 21 saat ini, menuntut adanya sumber daya manusia (SDM) berkualitas, terutama para pengajar yang harus beradaptasi dan berinovasi dalam mengembangkan keahlian kompetensi sebagai pengajar profesional. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah menyikapi Era Revolusi Industri 4.0 dimana era manusia berorientasi teknologi. berbagai tantangan dalam perubahan, pengembangan dan inovasi terutama di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Adapun Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan atau literatur review, dimana pengkajian dilakukan secara objektif dan sumber datanya adalah  buku-buku  literatur,  maupun  jurnal  penelitian yang berkaitan dengan topik atau variabel penelitian.

Literasi digital merupakan kecakapan (life skills)  yang  tidak  hanya melibatkan kemampuan menggunakan perangkat teknologi, informasi, dan komunikasi, tetapi juga kemampuan bersosialisasi, kemampuan dalam pembelajaran,  dan  memiliki  sikap,  berpikir  kritis,  kreatif,  serta  inspiratif sebagai kompetensi digital. hal ini dikembangkan untuk membangun budaya literasi pada ranah pendidikan dan para guru dalam memperkuat berbagai aspek. Dengan keluar pada ranah literasi lama (membaca, menulis, berhitung) dengan literasi baru (data, teknologi, SDM/humanisme) yang berbasis digital.

Menyikapi tantangan revolusi industri 4.0 antara lain, Pertama, guru MI harus mampu menerjemahkan perkembangan teknologi. Kedua, guru harus memiliki kemampuan literasi digital dengan aspek literasi data, literasi teknologi, dan literasi humanisme. Ketiga, salah satu indikator guru ideal memiliki kompetensi digital. Keempat, guru MI harus memiliki kemampuan digital, dan bebas dari buta internet. Apabila keempat syarat itu terpenuhi, maka guru MI dapat berperan membangun generasi digital yang berkompetensi,  berkarakter literasi digital. Oleh karena itu, Revolusi Industri 4.0 pada dunia pendidikan tidak bisa hanya dilihat dari aspek  disrupsi  saja, melainkan menjadi  tantangan, yang mana pasti  ada peluang

References

Ahmadi, Farid dan Ibda, Hamidulloh, Media Literasi Sekolah (Teoridan Praktik),Semarang: CV. Pilar Nusantara, 2018.

Ahmadi, Farid, Guru SD di Era Digital (Pendekatan, Media, Inovasi),Semarang: CV.Pilar Nusantara, 2017.

Fauzan, Rahman, “Karakteristik Model dan Analisa Peluang-Tantangan Industri 4.0”, Jurnal PHASTI, Volume 04, Nomor 1, Edisi April 2018

Gardiner, Mayling Oey, dkk, Era Disrupsi Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia, Jakarta: Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2017.

Mahdiansyah dan Rahmawati, “Literasi Matematika Siswa Pendidikan Menengah: Analisis Menggunakan Desain Tes Internasional dengan Konteks Indonesia", Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol 20, No 4 (2014).

Makin’s, Laurie and Whitehead’s, Marian, How to Develop’s Children Early Literacy, London, California, New Delhi: Sage Publishing Ltd, 2004.

Nugraha, Muhamad Tisna, “Budaya Literasi dan Pemanfaatansosial Media Pada Masyarakat Akademik”, Jurnal At-Turats, Vol. 11 No.2, 2017.

Pendit, Putu Lazman, “Digital Native, Literasi Informasi dan Media Digital – Sisi Pandang Kepustakawanan,” Artikel, Repository.uksw.edu 2013.

Prayogo, Muhammad Suwignyo, “Revitalisasi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Menuju Lembaga Unggul Di Era Kompetitif”, Jurnal Al-ittihad, Vol 2 November 2015.

Rajab, dkk, Inovasi Belajar Abad 21 (Kumpulan Karya Terbaik Finalis Lomba INOBEL Tingkat Nasional 2017), Semarang: CV. Pilar Nusantara, 2018.

Schwab, Klaus Martin, The Fourth Industrial Revolution,

Geneva Switzerland: World Economic Forum, 2017

Downloads

Published

2021-12-30