MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DENGAN KEGIATAN BERMAIN PLASTISIN KELOMPOK A, DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) BAITUSSALAM BANGKO
Keywords:
Kemampuan Motorik Halus, PlastisinAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak dengan kegiatan bermain plastisin kelompok A PAUD Baitussalam pada tahun pelajaran 2019. Penelitian ini dilakukan pada Kelompok A PAUD Baitussalam di Sentra persiapan dan Seni Kreatifitas pada Semester II Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 16 orang anak. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak 2 siklus. Tiap-tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Data keaktifan anak dan guru dikumpulkan dengan cara observasi, selanjutnya data terkumpul dianalisis dengan teknik statistik sederhana. Hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan 1 dan 2 adalah aktivitas anak mengalami kenaikan sebesar 1,41% dari 26,39% pada pertemuan 1 menjadi 27,8% pada pertemuan 2. Sedangkan pada siklus II pertemuan 1 dan 2 bahwa aktivitas anak mengalami kenaikan sebesar 70,14% dari 29,86% pada pertemuan 1 menjadi 100% pada pertemuan 2. Hasil evaluasi motorik halus anak pada siklus I dalam 2 pertemuan, menggenggam mengalami peningkatan sebesar 18,8%, menekan sebesar 18,8%, memelintir sebesar 18,8%, memilin sebesar 18,8%, meremas sebesar 18,8%. Sedangkan pada Siklus II, menggenggam mengalami peningkatan sebesar 37,5%, menekan sebesar 37,5%, memelintir sebesar 37,5%, memilin sebesar 37,5%, meremas sebesar 37,5%. Pada Siklus I Pertemuan 1, Peneliti menjelaskan kegiatan bermain yang awalnya tidak dilakukan anak tahap demi tahap dalam siklus yang ada berakhir dengan 100%, terlakksana dengan baik Pertemuan 2 semua anak sudah mau bergabung bersama teman-temannya bermain peran jualan bakso di Sentra Seni dan Kreatifitas.
References
Anggani Sudano. (2000). Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: Grasindo.
B.E.F. Montolalu. W. (1991), Bermain Dalam Kelompok, Bermain Dengan Bola, Bermain Dengan Angka. Jakarta: Grasindo (Gramedia Widasarana Indonesia).
Crain, William. Tanpa Tahun. Teori Perkembangan Konsep dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Depdikbud. (1989). Petunjuk Teknis Proses Belajar di Taman Kanak-Kanak.
Jakarta
Depdikbud.(1992). Pedoman Pengunaan Alat Peraga Taman Kanak-Kanak.
Jakarta.
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. (2003). Alat Permainan Edukatif untuk Kelompok Bermain. Jakarta: Pepdiknas.
Heni, A. 2(003). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: CWS.
Hurlok, Elizabath B. (1998). Psikolog Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. (2002). Kopetensi Dasar Pendidikan Anak Usia Dini 4-6. Jakarta: Depdiknas.
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137. (2014). Jakarta.
Raka Joni, T. Kardiawarman & Hadis Subroto, T. (1998). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bagian Pertama: Konsep Dasar. Jakarta: Proyek Pengembangan Guru dan Sekolah Menengah. Dikjen Dikti
Rochman, N. (1997). Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: IKIP Bandung.
Tim Redaksi. (2001). Balita dan Masalah Perkembangan (Majalah Ayah dan Bunda). Jakarta: Yayasan Aspirasi Pemuda.
Konserium Ilmu Pendidikan Anak Usia Dini. (1993). Prodesionalisasi Jabatan Guru. Jakarta: Konsersium Ilmu Pendidikan.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2015). Peraturan Mentri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014.








