Analisis Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) Terhadap Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Mellitus di Kota Padang

Authors

  • Hafifatul Auliya Rahmy Universitas Andalas
  • Risti Kurnia Dewi Universitas Andalas
  • Rasyid Avicena Universitas Andalas
  • Sheisvi Noviaresika Putri Universitas Andalas
  • Salsabil Naqiyyah Universitas Andalas

Keywords:

Blood Glucose Levels, Diabetes, PROLANIS

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2010, merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. DM juga sering disebut sebagai "silent killer”. Istilah tersebut muncul karena banyaknya penderita yang tidak sadar telah mengidap penyakit DM sebelum melakukan pemeriksaan glukosa darah serta tidak menimbulkan gejala klinis, sehingga penderita tidak berobat teratur sampai timbul komplikasi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa persentase kejadian DM pada usia ≥15 tahun berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia meningkat, yaitu dari 1,5% pada tahun 2013 menjadi 2% tahun 2018. Prevalensi kejadian DM di Sumatera Barat tahun 2013 yaitu 1,3%. Penyakit kronis yang sebenarnya dapat dicegah ini merupakan penyebab kematian terbesar dengan jumlah proporsi cukup besar pula termasuk pembiayaannya juga sangat besar yaitu 60% dari pembiayaan kesehatan seluruh masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, dalam penanganan penyakit kronis diperlukan program yang bersifat preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif secara berkesinambungan. Karena jika tidak adanya perhatian penuh sejak awal akan dibayar dengan tingginya biaya kesehatan sehingga perlu ada program terobosan yang disebut Prolanis. Program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan Peserta, Penyedia Pelayanan Kesehatan (PPK) dan PT Askes (Persero) dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta askes yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Program ini telah mulai dijalankan oleh PT Askes (Persero) sejak tahun 2010. Prolanis merupakan program yang berawal dari Disease Management Program (DMP) yang telah dilaksanakan di Eropa dan Amerika. Suatu sistem yang memadukan antara penatalaksanaan pelayanan kesehatan dan komunikasi bagi sekelompok peserta dengan kondisi penyakit tertentu yang jumlahnya cukup bermakna melalui upaya-upaya penanganan penyakit secara mandiri. Melalui penelitian ini dapat dilihat gambaran kegiatan program prolanis dan pengaruhnya terhadap pengontrolan kadar gula darah pasien. Analisis data meliputi analisis deskriptif dan triangulasi data.

References

Arisman. Obesitas, Diabetes Mellitus, dan Dislipidemia : Komsep, Teori, dan Penanganan Aplikastif. Jakarta: EGC; 2013.

Bustan DMN. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.

Dinas Kesehatan Sumatera Barat. Laporan Penyakit DM Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018 In: Barat DKS, editor. Padang: Dinas Kesehatan Sumatera Barat; 2018.

Masriadi. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Trans Info Media; 2016.

PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia 2011: Perkumpulan Endokrinologi Indonesia; 2011.

Tandra H. Strategi Mengalahkan Komplikasi Diabetes Dari Kepala Sampai Kaki. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2014.

World Health Organization. Diabetes Fakta dan Angka: World Health Organization; 2015. Available from: http://www.searo.who.int/indonesia/topics/8-whd2016-diabetes-facts-and-numbers-indonesian.pdf.

Downloads

Published

2023-08-02