PENAFSIRAN SAYYID QUTB TERHADAP AYAT-AYAT DEMOKRASI DALAM TAFSIR FĪ ẒILĀLIL QUR’AN
Keywords:
Demokrasi, Tafsir Fī Ẓilāl al-Qur’an, SyūraAbstract
Artikel ini membahas tentang penafsiran ayat-ayat demokrasi dengan menggunakan tafsir Sayyid Quṭb. Dalam Al-Qur`an terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang demokrasi, di antaranya, Qs. Al-Baqarah/2: 233, Qs. Āli Imrān/3: 159, dan Qs. Al-Syūra/42: 38, dalam ayat tersebut dijelaskan pentingnya terkait persoalan-persoalan yang bersifat umum dan berkaitan dengan kemaslahatan umum. Kemudian kata demokrasi di ambil dari kata syūra yang berarti menjelaskan, menyatakan atau mengajukan dan mengambil suatu pendapat. Terjadi perbedaan pendapat mengenai permasalahan pokok demokrasi, apakah demokrasi sebaiknya diterapkan pada semua permasalahan atau dijalankan pada dasar tertentu saja, atas dasar inilah penulis tertarik untuk mengkajinya dengan menggunakan penafsiran Sayyid Quṭb. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat kepustakaan (library research). Sumber primernya diambil dari tafsir Fī Ẓilāl al-Qur’an. Sementara itu sumber sekundernya diambil dari berbagai kitab, buku, jurnal, dan berbagai sumber lainnya yang berkaitan dengan pokok permasalahan. Hasil dari penelitian ini, Sayyid Quṭb menjelaskan secara jelas mengenai demokrasi, namun Sayyid Quṭb tidak mejelaskan secara detail bagaimana cara memilih satu pendapat setelah melakukan syūra apakah dengan suara terbanyak atau tergantung pada pemimpinnya. Beliau menjelaskannya dengan memberikan contoh atau gambaran dalam melakukan musyawarah. Dalam melakukan syūra peserta syūra harus bersikap lemah lembut, selalu bersedia memberi maaf, bertawakkal kepada Allah Swt, dan peserta syūra hendaklah mereka yang ahli di bidangnya sesuai dengan persoalan-persoalan yang sedang dimusyawarahkan.





