PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP PARTAI POLITIK ISLAM DI KECAMATAN TAMAN RAJO KABUPATEN MUARO JAMBI
Abstract
Dalam sejarah pemilihan umum Demokrasi Indonesia, kekuatan partai-partai berasas Islam tidak pernah menjadi kekuatan mayoritas walaupun hamper 90% pemilihan Indonesia beragama Islam. Dalam hal ini terbukti pada pemilihan umum 1955, partai-partai Islam hanya mampu meraih suara sekitar 43%. Dalam pemilihan umum 1999 dan 2004, kekuatan seluruh partai Islam hanya 38%. Kekalahan partai-partai berasas Islam dalam pemilihan umum 7 Juni 1999 benar-benar telak. Hanya partai persatuan pembangunan (PPP) yang meraih suara signifikan dan masuk lima besar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif dengan mengambil data dari Kecamatan Taman Rajo (Camat Taman Rajo, PPK, tokoh masyarakat, dan KPU Kabupaten Muaro Jambi) sebagai subjek penelitian. DenganĀ teknik pengumpulan data yang di gunakan Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi Melalui teknikĀ tersebut penelitianĀ menganalisis data-data yang di butuhkan.Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa Negara demokrasi memiliki keunggulan tersendiri, karena setiap dalam pengambilan keputusan mecangkup aspirasi masyarakat. Masyarakat adalah tokoh utama dalam sebuah Negara demokratis yang memiliki peran penting salah satunya adalah proses penentuan pemilihan, baik di pemerintahan pusat Daerah dengan proses pemilihan yang di buat di Negara Indonesia. Dengan partisipasi masyarakat dalam maka menunjukan adanya sukarela antara individu dengan esensial dan harus dihargai dengan mahal. yaitu dengan cara menepati janji-janji yang telah di suarakan oleh para calon pemimpin, bukan hanya semata-mata menarik perhatian. Masyarakat Taman Rajo bahwa mereka tidak berpegang teguh pada partai yang berasas Islam sebab bagi mereka partai islam dengan partai nasional sama saja masih ada kader terjerat korupsi dalam menentukan pilihan mereka yang terpenting melihat dari latar belakang, rekam jejak dan ikatan kekerabatan, dan di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: faktor pemilihan rasional, faktor pendekatan sosiologi, faktor kurangnya sosialisasi dan faktor figur caleg.





