Malay Studies: History, Culture and Civilization https://e-journal.lp2m.uinjambi.ac.id/ojp/index.php/malay <p><strong>Malay Studies: History, Culture and Civilization (MALAY)</strong> is an journal published by the Center for the Study of Malay Culture and Civilization, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Indonesia. It specializes in Indonesian Malay studies in particular, and Southeast Asian Malay studies in general, and is intended to communicate original research and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines.</p> UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi en-US Malay Studies: History, Culture and Civilization <p>MALAY STUDIES (MALAY) is published under the terms of Creative Commons Attribution 4.0 International License / Attribution - Non Commercial-Share Alike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0) This license permits anyone to copy and redistribute this material in any form or format, compose, modify and obtain these materials for any purpose, as long as they give credit to the author for the original copyright.</p> TAPAK TILAS PARA HABIB PADA PERMUKAAN KULTUR MASYARAKAT SEBERANG JAMBI SEBAGAI PENGUAT UPAYA UNTUK MELINDUNGI DAN MENJAGA WARISAN BUDAYA MENUJU KOTA YANG BERKELANJUTAN https://e-journal.lp2m.uinjambi.ac.id/ojp/index.php/malay/article/view/1931 <p>Artikel ini menyoroti tapak tilas atau jejak sejarah habaib (para habib) pada <br>permukaan kultur Masyarakat Seberang Jambi abad ke-13, pengaruh Islam terhadap <br>budaya dan adat melayu Jambi, serta bagaimana upaya masyarakat melayu Jambi dalam <br>mempertahankan warisan sejarah dan budaya Islam di tengah pesatnya arus ilmu<br>pengetahuan dan teknologi saat ini. Masyarakat harus beradaptasi dengan tantangan <br>perubahan zaman agar dapat menyesuaikan kehidupan, salah satunya melalui inovasiinovasi di bidang Pendidikan dan penguat upaya untuk melindungi dan menjaga warisan <br>budaya agar dapat terus tumbuh dan menjadi kota yang berkelanjutan.</p> Muhammad Falah Anggia Rita Andriana Copyright (c) 2023 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 2 1 1 9 PERAN ORGANISASI AISYIYAH DI JAMBI TERHADAP PENDIDIKAN DAN SOSIAL KEAGAMAAN https://e-journal.lp2m.uinjambi.ac.id/ojp/index.php/malay/article/view/1932 <p>Organisasi Aisyiyah yang didirikan pada tahun 1917, telah memiliki banyak <br>kontribusi pada bidang pendidikan dan sosial keagamaan. Organisasi ini bergerak pada <br>bidang Pendidikan, sosial keagamaan, kesehatan, dan juga ekonomi. Akan tetapi Aisyiyah <br>lebih berfokus pada bidang pendidikan, hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya <br>sekolah-sekolah yang berdiri di bawah naungan Aisyiyah. Dan di daerah Jambi sendiri <br>cukup banyak sekolah-sekolah yang menjadi binaan organisasi Aisyiyah.</p> Irpan Jumaidi Copyright (c) 2023 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 2 1 10 14 REVOLUSI KEMERDEKAAN DI KENALI ASAM 1945-1950 https://e-journal.lp2m.uinjambi.ac.id/ojp/index.php/malay/article/view/1938 <p>The aim of this research is to examine the Kenali Asam (Jambi) during the <br>physical revolution. The period of physical revolution is one of the most interesting historical <br>periods for the Jambi region. Which one and two Dutch military aggressions have tried to <br>subdue the Jambi region (Kenali Asam). This study uses historical methods or historical <br>methods. The method used in writing this thesis is the historical research method. Historical <br>research is research that uses past track records covering five stages. The stages of <br>historical research are (1) Source Collection or Heuristics, (2) Source Criticism, (3) <br>Interpretation (4) Writing or Historiography. with exposure. The results of this study ae <br>during the Dutch military aggression in the Jambi Residency. Kenali Asam as the capital of <br>Batanghari Regency played an important role as a defense base for the Jambi Residency <br>area, especially Batang Hari Regency, because at the beginning of independence, Kenali <br>Asam's status was the capital. In defending the independence of Kenali Asam, the land was <br>scorched by the Dutch Military Aggression II in 1948. This was the beginning of the <br>forerunner of the Batang Hari Regency Government to determine a more appropriate capital <br>for Batang Hari Regency. on March 25, 1947 Dutch Military Aggression I was carried out, <br>the Jambi area only received an economic blockade. The struggle of the Jambi people (know <br>Asam) was very persistent with the help of STD, BKR and Para Jihad fisbililah soldiers to <br>expel the Dutch from the Jambi region.</p> Subrantas Irhas Fansuri Mursal Gusmira Wita Copyright (c) 2023 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 2 1 15 24 TRADISI PERNIKAHAN DI DESA RUMBIO DALAM ADAT MANDAILING https://e-journal.lp2m.uinjambi.ac.id/ojp/index.php/malay/article/view/1954 <p><em>Kebudayaan merupakan bagian dari manusia, tanpa manusia, kebudayaan tidak dapat tercipta, salah satu kebudayan yang sangat menarik untuk dilihat adalah kebudayaan yang berasal dari suku Mandailing, tradisi yang dimiliki oleh orang Mandailing senantiasa memberikan filosofi dan nilai-nilai yang luhur di dalamnya, salah satunya tradisi pernikahan di desa Rumbio dalam adat mandailing,maka tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui bagiamana selanjutnya proses pernikahan dalam adat mandiling dan kemudian tujuan dan makna dari pernikahan adat desa Rumbio bagaimana ia masuk kedalam system kekerabatan dalian natolu ( system kekerabatan) dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya senantiasa memberikan mengajarkan kepada manusia untuk memiliki nilai toleransi,rasa disiplin dan senantiasa selalu dalam bersyukur kepada sesama.terlebihnya kepada tuhan yang maha kuasa</em><em>.</em></p> Rijal Kahfi Nasution Copyright (c) 2023 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 2 1 25 31 MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM TRADISI “TURUN MANDI” DI SUMATERA BARAT https://e-journal.lp2m.uinjambi.ac.id/ojp/index.php/malay/article/view/1955 <p>Penelitian ini menjelaskan tentang tradisi turun temurun yang masih dilakukan oleh masyarakat Minangkabau hingga saat ini, yaitu Turun Mandi. Turun Mandi merupakan tradisi yang biasanya dilaksanakan jika ada keturunan baru dari sebuah keluarga atau suku, yang bertujuan untuk memberikan kabar bahagia kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan agar dapat diketahui oleh banyak orang, baik yang masih mempunyai darah Minang ataupun tidak. Didalam penelitian ini akan membahas terkait makna atau nilai yang terkandung dalam tradisi Turun Mandi.</p> Meisya Aqilla Rosa Nurkhalida Copyright (c) 2023 https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 2 1 32 35