UPAYA MASYARAKAT DESA MENANGKAL TERPAAN INFORMASI HOAX DI MEDIA FACEBOOK

Authors

  • Husnul Maab UIN Sulthan Thaha Saifuddin
  • Sururudin UIN Sulthan Thaha Saifuddin
  • Ardiyansyah UIN Sulthan Thaha Saifuddin

DOI:

https://doi.org/10.30631/mauizoh.v8i2.75

Keywords:

Facebook, Hoax, Masyarakat, Desa

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pesatnya perkembangan tekhnologi yang mengakibatkan informasi sekecil apapun dapat dengan cepat menyebar sampai ke masyarakat, dengan penyebaran informasi yang pesat mengakibatkan fenomena penyebaran berita hoax pun semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman masyarakat desa Betung Berdarah Timur tentang berita hoax dan bagaimana masyarakat menyikapi berita hoax yang tersebar melalui media sosial Facebook serta bagaimana cara masyarakat mengenali berita hoax.

Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan (Kualitatif) dan teknik pengumpulannya data dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan menemtukan sample yang jumlahnya 5 orang dan kemudian 5 orang yang dijadikan responden. Serta menggunakan analisis data reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.

Hasil penelitian ini sebagai berikut: sebagian masyarakat desa Betung Berdarah Timur mengetahui apa yang dimaksud dengan berita hoax namun ada sebagian kecil dari masyarakat yang tidak mengetahui apa yang dimaksud berita hoax, masyarakat desa Betung Berdarah Timur memiliki sikap kritis ketika menemukan sebuah berita atau informasi namun ada beberapa masyarakat yang memiliki sikap apatis terhadap penyebaran berita hoax, adapun upaya yang dilakukan adalah dengan tidak ikut meng share sebuah informasi yang belum diketahui kebenarannya. Akhirnya penulis merekomendasikan kepada masyarakat agar bersikap cerdas dalam bermedia sosial serta berhati-hati ketika menerima sebuah informasi yang belum jelas sumbernya teliti kebenaran sebuah berita sangat penting agar tidak terjebak oleh berita hoax serta pentingnya peran pemerintah dalam mengontrol penyebaran berita hoax hal ini sebgai penentu kebijakan hukum seperti yang telah tertuang dalam UU ITE.

References

Agustin Setyo Wardani, “Facebook Kini Punya 115 Juta Pengguna Aktif Di Indonesia “.Diakses melalui alamat https://m.liputan6.com/tekno/read/3057940/facebook-kini-punya-115-juta-pengguna-aktif-di-indonesia. Tanggal 16 november 2021

Ardiyansyah, Ardiyansyah, and Maielayuskha Maielayuskha. “Political Communication Instruments Fasha Maulana In Influencing Millineail Voter: Evidence from Jambi Mayoral Election in 2019.” Jurnal Studi Sosial Dan Politik 6, no. 2 (2022): 232–44.

Aryanto Abidin.“Sejarah lahirnya facebook”.Diakses melalui alamat http://catatan-berserak.blogspot.com/2009/05/pingin-tau-sejarah-lahirnya-facebook.html?m=1. Tanggal 16 november 2021

Dedi Rianto Rahadi,Perilaku pengguna dan informasi hoax di media sosial, (Malang: Jurnal Manajemen & kewirausahaan, 2017), hlm. 2

Gumgum Gumilar, Literasi Media:Cerdas Menggunakanmedia Sosial Dalam Menanggulangi Berita Palsu (Hoax) Oleh Siswa Sma, (Bandung: Jurnal pengabdian kepada masyarakat,2017), hlm. 1

Huberman, Michael, and Matthew B Miles. The Qualitative Researcher’s Companion. sage, 2002.

“Kamus Umum Bahasa Indonesia WJS Poerwadarminta | Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah DIY.” Accessed January 12, 2024. https://balaiyanpus.jogjaprov.go.id/opac/detail-opac?id=36052.

Rahayu, Dwi Intan, Ardiansyah Ardiansyah, Muhammad Al-hafiz, and Herri Novealdi. “Postingan Instagram Sebagai Media Self Disclosure Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam UIN Jambi.” Jurnal Perspektif 6, no. 3 (2023): 289–99.

Reverawaty, Wenny Ira, Muhammad Yusuf, and Ardiyansyah Ardiyansyah. “Pendampingan Pelestarian Budaya Sebagai Objek Wisata Melalui Festival Kampung.” Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) 5, no. 3 (2019): 331–41.

Sunaryo, Psikologi Untuk Keperawatan. (Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2010),214-215

Published

2023-12-30

Issue

Section

Articles