Studi Teologi-Etis Hubungan Perilaku Korupsi sebagai Dampak Sikap Hidup Hedonis
DOI:
https://doi.org/10.30631/kontekstualita.36.1.69-88Keywords:
Etika, hedonisme, korupsiAbstract
Artikel ini menganalisis hubungan praktik korupsi dan hedonisme. Praktik korupsi merupakan salah satu dampak sikap hidup hedonis dalam diri manusia yang lebih mengutamakan keinginan “daging” daripada keinginan roh. Tidak mampu mencukupkan apa yang ada pada dirinya, manusia menjadi rakus, angkuh, dan jahat. Hal itu bertentangan dengan kehendak Allah dan juga tidak sejalan dengan misi Allah, yakni menghadirkan kedamaian dan kesejahteraan di bumi seperti di surga. Apabila nafsu korupsi itu tidak dapat dikontrol dalam diri manusia, korupsi seakan menjadi tindakan yang wajar yang tidak dilihat sebagai bentuk kejahatan. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan library research, artikel ini menunjukkan hubungan signifikan antara perilaku korupsi dan gaya hidup hedonis masyarakat. Transendensi diri menjadi penting digunakan sebagai upaya praksis manusia untuk melampaui sisi-sisi hedonisnya serta membiarkan dirinya dituntun oleh nilai-nilai luhur kehidupan yang berasal dari ajaran agama dan dari situasi konteks komunitas hidupnya.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.