PERENCANAAN KURIKULUM PEMBELAJARAN TAHFIDH AL-QUR’AN SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH HIDAYATULLAH BATAM KEPULAUAN RIAU
Keywords:
Manajemen Kurikulum Pembelajaran, Tahfizh Al-Qur’anAbstract
Tulisan ini membahas secara mendalam berkaitan tentang planning kurikulum pembelajaran tahfidh dalam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Hidayatullah saat ini. Perencanaan kurikulum Pembelajaran seringkali adanya terjadi permasalahan antara rancangan dalam kurikulum dengan usaha-usaha implementasi, perencana kurikulum dengan praktisi (tenaga kepesantrenan) yang melaksanakan kurikulum di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana Manajemen Kurikulum Pembelajaran Tahfidh Al-Qur’an Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Hidayatullah Batam Kepulauan Riau, dengan sub fokus: (1) Bagaimana manajemen kurikulum pembelajaran tahfidh al-Qur’an (2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat implementasi manajemen kurikulum pembelajaran tahfidh Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa sudah melaksanakan proses perencanaan, manajemen kirukulum pembelajaran tahfidh Al-Qur`an, yang terdapat pada perumusan visi, misi, adanya tujuan yang ingin dicapai yaitu program pembelajaran tahfidz al-Qur`an dapat mencapai target hafalan 5 juz selama 2.5 tahun. Hasil penelitian juga menilai tenaga kepesantrenan sebagai kunci keberhasilan dalam manajemen kurikulum pembelajaran tahfidz dalam mencapai target pencapaian kurikulum yang ditetapkan. Adapun faktor-faktor pendukung Manajemen Kurikulum Pembelajaran Tahfidz al-Qur`an pada STIT Hidayatullah Batam yaitu; a) Komunikasi yang baik terhadap semua pihak pimpinan dan bawahan; b) tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan; c) Dorongan dri orang tua untuk kemampuan dan pencapaian mahasiswa d) Motivasi dari yayasan dan sekolah tinggi untuk mampu mencapai target hafalan mahasiswa; Sedangkan faktor penghambat, yaitu; a) Kurangnya motivasi intern mahasiswa; b) Hubungan dengan orang tua belum dapat tercover dengan baik; c) Kurang wadah pengaduan masalah atau pelanggaran; d) Kurangnya tenaga SDM.

.png)










